Jumat, 15 Juli 2022

Pembelajaran Pendidikan Vokasi Masa Depan



Selain mengasah keahlian dan keterampilan generasi muda untuk menjadi tenaga siap kerja, kewirausahaan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan vokasi. Model pembelajaran pendidikan vokasi masa depan adalah model pembelajaran berbasis hasil penelitian tentang mata pelajaran di SMK berbasis dunia usaha/industri. Pendidikan vokasi di Indonesia juga masih perlu diperkuat untuk relevansi kompetensi yang dihasilkan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk itu, penguatan pendidikan vokasi harus menjadi fokus dan perhatian semua pihak. demikian, kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha/industri.

Tantangan pendidikan vokasi di masa depan antara lain: 

  1. pemahaman istilah vokasi/keterampilan itu sendiri yang masih belum dipahami oleh warga sekolah, sehingga ini menjadikan ekosistem pendidikan vokasi di sekolah tersebut tersendat. 
  2. level kemampuan siswa yang berbeda-beda sehingga membuat kemampuan mencerna materi juga berbeda-beda. 
  3. rasio lowongan kerja industri dan jumlah lulusan SMK yang tidak sebanding, sehingga perlu adanya pembelajaran vokasi tambahan untuk mendukungnya. 
  4. era sociaty 5.0 yang membuat warga SMK harus segera beradaptasi dengan cepat.
Selain itu upaya-upaya lain yang bisa kita lakukan adalah membangun ekosistem sekolah supaya dapat menjalankan pendidikan bermutu, yakni mengembangkan potensi anak didik (bakat, minat, karakter, moral, dan wawasan) serta keterampilan hidup mandiri dan bekerja, menciptakan unit produksi dan bisnis center di sekolah karena banyak potensi kewirausahaan yang belum tergali baik di sektor barang maupun jasa
Selama ini kurikulum, proses ajar, praktik kerja industri (prakerin), hingga penilaian masih berpusat pada satuan pendidikan vokasi. Industri masih belum dilibatkan secara optimal, yang seakan pendidikan vokasi dan industri berdiri secara sendiri-sendiri. link and match antara satuan pendidikan vokasi dan industri harus di libatkan sejak awal dari penyusunan kurikulum bersama, ahli dari industri terjun mengajar, sertifikasi kompetensi berbasis industri, kolaborasi riset, mengadakan program pelatihan keterampilan ulang (upskiling), dan peningkatan keterampilan (reskilling) agar menjadi adaptif, penyesuaian alat laboratorium, project based learning sesuai kebutuhan industri, hingga komitmen bersama dalam menyerap lulusan pendidikan vokasi.



Jumat, 08 Juli 2022

Model Pengajaran Pendidikan Vokasi

 


Model-model yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan sebagai berikut.

  1. Model pendidikan di dunia kerja (company model) adalah pendidikan tenaga kerja yang dilakukan secara penuh di perusahaan atau biasa disebut magang;
  2. Model pendidikan di sekolah (school based) adalah pendidikan kejuruan yang dilakukan di sekolah. Seluruh sistem pelaksanaan, fasilitas, anggaran, dan pengelolaan merupakan tanggung jawab sekolah khususnya pemerintah. Model ini menempatkan industri hanya sebagai model saja;
  3. Cooperatif model atau pendidikan sistem ganda (PSG). Model pendidikan ini dilakukan secara bersama-sama antara sekolah dan dunia kerja. model ini merupakan kombinasi dari school based dan company model yang dipercaya dapat mengatasi kelemahan dari masing-masing model tersebut;
  4. Model school based enterprise atau dikenal dengan Unit Produksi (UP). Model ini pada dasarnya adalah mengembangkan dunia usaha di lingkungan sekolah dengan maksud memberikan pengalaman kerja nyata di sekolah sekaligus menambah penghasilan sekolah.
Pendidikan vokasional merupakan penggabungan teori dan praktik secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Kurikulum dalam pendidikan vokasional terkonsentrasikan pada sistem pembelajaran keahlian  pada kejuruan- kejuruan khusus. pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Karena vokasi punya tujuan mempersiapkan lulusan yang bisa menerapkan keahlian dan keterampilan di bidangnya, makanya sistem pendidikannya lebih memberatkan praktikum.

Pembelajaran Berbasis Interaksi Sosial



Pembelajaran yang menekankan pada hubungan personal dan sosial kemasyarakatan diantara peserta didik. Karena pada dasarnya pendidikan adalah untuk mempersiapkan warga negara yang akan mengembangkan tingkah laku demokratis yang terpadu, baik dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan taraf kehidupan yang berbasis demokrasi sosial yang produktif.

psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan dari dalam diri seseorang.

Pembelajaran interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada terbentuknya hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya.
sekolah kejuruan dapat menerapkan model pembelajaran proses informasi juga kedalam pembelajaran psikomotorik peserta didik, keduanya harus dipadu padankan.

Pembelajaran Berbasis Pemrosesan Informasi



Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang meniti beratkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.

Pembelajaran Berbasis Aktivitas Personal



Pembelajaran otentik menekankan pada aktivitas belajar yang berbasis dunia nyata, contohnya menerapkan ilmu yang diperoleh harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran otentik perlu ditekankan dunia nyata yang seperti apa yang akan dijadikan pembelajaran. guru harus bisa mengindentifikasi permasalahan yang ada di dunia nyata yang bisa dijadikan pembelajaran. kemudian menyusun sintaks (langkah) pembelajarannya. dan diakhir kegiatan jangan lupa merefleksi agar bisa dijadian acuan dalam pembelajaran selanjutnya

Pembelajaran Berbasis Sistem Perilaku





Macam-Macam Model Pembelajaran yang Perlu Diketahui
  1. Model Pembelajaran Langsung
  2. Model Pembelaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia 
  3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
  4. Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)
  5. Model Pembelajaran Kontekstual
  6. Model Pembelajaran Kooperatif

Selengkapnya dapat juga disimak di:Model Pembelajaran Sistem Perilaku





Jumat, 01 Juli 2022

Evaluasi Pembelajaran Vokasi


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik perlu dijelaskan pengertian yang terkait dengan penilaian di SMK dapat disimak di: Panduan Penilaian SMK 



Mengacu pada Lampiran permendikbud 81A Tahun 2013, strategi penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan metode dan teknik penilaian

PENYUSUNAN_INSTRUMEN_TES_DAN_NON_TES_SEBAGAI_INSTRUMEN_PENILAIAN_PEMBELAJARAN 











Implementasi bimbingan karir di sekolah dalam peningkatan pemahaman peserta didik di sekolah dasar dalam menentukan karir sejak dini

    Implementasi bimbingan karir di sekolah dalam peningkatan pemahaman peserta didik di sekolah dasar dalam menentukan karir sejak dini...