Senin, 27 Juni 2022

Pembelajaran Teknologi Informasi dan Blended Learning dalam Pendidikan Vokasi

 

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini telah mempengaruhi secara nyata perkembangan cara-cara yang digunakan dalam proses pendidikan. Produk-produk hasil perkembangan teknologi informasi (TI) telah menginvasi secara langsung di hampir seluruh aspek pendidikan,  dan memunculkan pergeseran paradigma dalam penyelenggaraan proses belajar dan mengajar (Lustigova & Lustig, 2009).  Sekurangkurangnya terdapat 4 pergeseran paradigma pembelajaran saat ini, yakni (1) dari terpusat pada guru menuju terpusat pada siswa, (2) dari sekedar penyampaian pengetahuan menuju pengembangan kecerdasan multi konteks, (3) dari pengajaran berbasis tempat terbatas menuju belajar berwawasan global, lokal dan individual, dan (4) dari buku teks yang terbatas menuju  sumber-sumber belajar yang sangat beragam

Pergeseran paradigma pendidikan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan TI yang sekurang-kurangnya ditunjukkan dalam situasai-situasi seperti berikut ini:
1. Konten Multimedia 
2. Kemudahan Akses ke Konten Berkualitas 
3. Pembelajaran Fleksibel (Mobile Learning)
4. Teknik Evaluasi Diri
5. Fokus pada Pelatihan Keterampilan Praktis
6. Pendidikan Untuk Siswa Cacat 
7. Pendidikan dengan Biaya Terjangkau 

Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran pada umumnya diimplementasikan ke dalam dua jenis program aplikasi yakni aplikasi desktop dan aplikasi berbasis web. Aplikasi desktop diartikan sebagai program aplikasi komputer yang dapat berjalan secara offline (komputer tidak terhubung ke jaringan internet).  aplikasi berbasis web merupakan program komputer yang berjalan secara online, sehingga memerlukan koneksi internet yang memadahi agar program dapat  running well. Jika koneksi internet yang tersedia tidak memadai, maka program aplikasi berbasis web ini akan berjalan sangat lambat dan bahkan akan mengalami situasi hang-up, di mana program berhenti sama sekali. 

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, dewasa ini telah dikembangkan teknologi internet dengan berbagai aplikasinya. Penggunaan teknologi ini telah merambah ke hampir seluruh sektor kehidupan manusia seperti bidang perbankan, perhotelan, pelayanan travel, hiburan, berita dan berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, serta telah memberikan pengaruhnya yang besar pada dunia pendidikan (Bates & Poole, 2003). Internet didefinisikan sebagai jaringan global yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia dengan menggunakan prosedur tertentu. Aplikasi internet dalam mendukung bidang pembelajaran dapat dipandang sebagai media, jaringan atau tools.

Selengkapnya simak juga di: Aplikasi internet dan penggunaannya

B. Pembelajaran Blended

Pembelajaran blended merupakan kombinasi antara pembelajaran tatap muka dengan  pembelajaran dimediasi komputer termasuk di dalamnya pembelajaran jarak jauh dan E-Learning.
Melalui pembelajaran blended juga dapat ditingkatkan aksesibilitas siswa terhadap proses pembelajaran. Penyediaan akses yang luas bagi siswa terhadap proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan pembelajaran online. Pembelajaran blended menjadikan  siswa dapat memperoleh situasi-situasi yang beragam di luar kondisi lingkungan onlineyang dapat memberi peluang untuk berinteraksi  secara sosial dengan guru maupun sesama siswa. Selain itu, melalui pembelajaran blended juga dapat diperoleh fleksibilitas yang tinggi terutama dari sisi waktu pembelajaran yang digunakan. Kegiatan tatap muka yang terus menerus menyebabkan penggunaan waktu kurang fleksibel. 

Dalam penerapannya, metode blended learning ini menggabungkan beberapa elemen seperti metode tatap muka (sinkronus), pembelajaran mandiri, kolaborasi antara guru dan siswa, asesmen yang dilakukan secara terpadu, dan akses mudah pada materi-materi pelajaran.

Seperti yang disampaikan oleh Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, penerapan blended learning memiliki beberapa keunggulan, seperti memberikan pilihan kepada siswa untuk dapat mengatur jadwal belajar sendiri sesuai kemampuannya dan membebaskan sumber pelajaran untuk diambil dari mana saja.

"Kedua keunggulan ini dapat dimanfaatkan agar menjadikan kegiatan belajar tetap terasa interaktif dan memancing keinginan belajar para siswa," papar Sabda








Jumat, 17 Juni 2022

Konsep Pembelajaran Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Berbasis Kompetensi

 Pengertian pembelajaran KBK

KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) menekankan pada keseimbangan soft skill dan hard skill dengan memfokuskan kompetensi atau kemampuan seseorang

Baca juga: kelebihan dan kekurangan pembelajaran KBK

Ciri-ciri pembelajaran KBK :


Pengertian Belajar :

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.


  Kemampuan guru dalam menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Guru sebagai motivator, proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar.

                                  



Pembelajaran kompetensi menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru dalam mengelola pembelajaran yang menekankan pada kemampuan dasar yang dilakukan siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap.


Selengkapnya silahkan simak di: Model pembelajaran berbasis kompetensi









Kamis, 09 Juni 2022

Pengembangan Multimedia Interaktif


Multimedia adalah gabungan dari berbagai media untuk menyampaikan informasi. Contoh media penyampai informasi yang dimaksud adalah teks, gambar, foto, video, musik, bahkan animasi. Siaran televisi misalnya, merupakan contoh multimedia.  multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai sistem komunikasi interaktif berbasis komputer dalam suatu penyajian secara terintegrasi. Istilah berbasis komputer berarti bahwa program multimedia menggunakan komputer dalam menyajikan pembelajaran.
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh multimedia pembelajaran adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurang, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Multimedia interaktif merupakan bentuk media yang menggabungkan banyak unsur dilengkapi dengan alat pengontrol. Dengan demikian, pengguna dapat memilih proses selanjunya secara aktif. Adapun unsur yang digabungkan dalam multimedia interaktif antara lain, teks, grafik (imag), audio, dan interaktivitas.






Kamis, 02 Juni 2022

Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar dapat dilihat sebagai salah satu langkah dalam pengembangan desain pembelajaran. Dalam model rancangan sistem pembelajaran Dick dan Carey meletakkan kegiatan pengembangan dan seleksi bahan (materi) pembelajaran, sebelum merancang kegiatan evaluasi formatif. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar merupakan puncak kegiatan rancangan sistem pembelajaran, yang terkait dengan penyiapan bahan sebagai wahana interaksi peserta didik dengan sumber belajar.

Mendasarkan pada model rancangan sistem pembelajaran Dick dan Carey, apabila diterapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi thun 2004 kegiatan pengembangan bahan ajar harus diawali dengan kegiatan permulaan yang terdiri atas (1) identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar, (2) analisis pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar, (3) merumuskan hasil belajar, dan (4) pengembangan strategi pembelajaran (pengalaman belajar). Berdasarkan hasil perumusan tujuan dan pengembangan strategi pembelajaran, maka disusunlah rancangan pengembangan bahan pembelajaran atau bahan ajar. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar adalah proses penyiapan bahan pembelajaran yang terdiri atas penataan pesan, dalam sumber belajar atau media pembelajaran. Sebagai perwujudannya dapat dalam bentuk paket belajar, buku Asmaul Husna, buku teks, dan lain-lain.

Ditinjau dari peran guru dalam mengembangkan bahan ajar dan strategi penyampaian pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran dapat dibedakan atas tiga peran guru dalam merancang bahan, yaitu: (1) guru sebagai perancang pembelajaran individual, (2) guru menyeleksi dan mengadaptasi bahan ajar agar sesuai dengan siasat pembelajaran, dan (3) guru tidak memakai bahan tetapi menyampaikan pengajaran sesaui dengan strategi pembelajaran.


 Menyusun modul bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar


 


Pengertian Bahan Ajar

  Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya (Ruhimat, 2011:152).

Karakteristik Bahan Ajar


Sesuai dengan penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Guruan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki beberapa karakteristik, yaitu self instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013 : 2). Baca juga di: Karakteristik ideal bahan ajar

 

Bahan ajar disusun dengan tujuan: 

  1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
  2.  Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. 
  3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Bentuk bahan ajar

  1. Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, 
  2. Audio Visual seperti: video/film,VCD 
  3. Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
  4. Visual: foto, gambar, model/maket.
  5. Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet




Bahan ajar disusun dengan tujuan:

  1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik;
  2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh;
  3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.


Manfaat bagi guru

  1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik;
  2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit diperoleh;
  3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi;
  4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar;
  5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya;
  6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.


Manfaat bagi Peserta Didik

  1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;
  2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru;
  3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
Baca selengkapnya di: Pengembangan Bahan Ajar

     

Implementasi bimbingan karir di sekolah dalam peningkatan pemahaman peserta didik di sekolah dasar dalam menentukan karir sejak dini

    Implementasi bimbingan karir di sekolah dalam peningkatan pemahaman peserta didik di sekolah dasar dalam menentukan karir sejak dini...